10 persoalan yang dihadapi penulis sebelum menerbitkan tulisannya.
Kita seringkali tidak yakin, ide atau tulisan mana yang layak untuk diterbitkan dan dibagikan.
Mungkin kita menunggu ide dan tulisan yang paling bagus dan sempurna sebelum klik publish!
Ternyata banyak orang lain atau calon penulis yang menghadapi persoalan tersebut.
Barangkali, kita perlu mengetahui 10 persoalan yang menghalangi kita untuk menerbitkan tulisan.
Pengetahuan ini, berdasarkan newsletter dari dua orang penulis digital yang tulisannya telah dibaca jutaan orang.
This knowledge can be found in the newspaper sending by two prolific digital writers. Thanks to @Nicolascole77 and @dickiebush for your daily tips for writers.
Oke, langsung saja kita mulai dengan persoalan pertama:
Persoalan Pertama: Distraksi
Para penulis anehnya suka distraksi. Inilah yang menunda kita untuk melakukan hal-hal yang perlu dilakukan.
Penulis dapat mengubah distraksi tersebut menjadi bahan tulisan untuk diterbitkan.
Persoalan kedua: Editing Berlebihan
Kata, ejaan, dipisah atau disambung, membuat kita pusing dan pengen ngedit teruss.
Padahal, di saat awal, mungkin kita perlu lebih berfokus pada penyampaian ide.
Lupakan dulu kaidah, fokus pada ide yang menarik perhatian pembaca.
Persoalan ketiga: ingin sempurna
Kita sering berpikir, tulisan ini belum siap. Lalu kapan siapnya?
Kesempurnaan memperlambat proses.
Penulis boleh juga menerbitkan tulisan yang kurang bagus. Kemudian belajar dari sana dan melakukan perbaikan terus menerus.
Persoalan Keempat: Menunda
Kita sering bilang, “Nulisnya besok aja, ah…..”
Boleh hari ini bolong, tapi kalau bisa jangan dua kali bolos.
Katanya rahasia dalam menulis adalah melatih dan mempertahankan kebiasaan menulis setiap hari.
Jangan kebanyakan ntar-sok!
Persoalan kelima: percaya diri
Cara membangun kepercayaan diri seorang penulis adalah dengan menulis.
Sangat sederhana, tetapi juga rumit.
Kita tidak PD, karena menunggu, membayangkan karya yang sempurna.
Karya yg pertama tak sempurna, itu OK. Tapi perlu mulai agar PD
Persoalan keenam: Mencari ide
Khawatir orang lain akan mencuri ide kita?
Mungkin itu terjadi karena kita belum paham cara menciptakan lebih banyak ide.
Lihat thread kemarin mengenai mesin ide ini.
Persoalan ketujuh: imposter syndrom
Kita pengen menyesuaikan keinginan dan harapan pembaca, ingin lebih bagus dari penulis lain.
Kuncinya padahal adalah untuk menjadi berbeda, bukan lebih bagus.
Kita bukan berkompetisi dengan orang lain.
Persoalan kedelapan: Konsisten menulis
Menulis bukan persoalan bakat, tetapi masalah konsistensi.
Mereka yang berhasil sukses melakukan hal yang sama dalam waktu lama.
Konsistensi juga menjadi pembeda dengan orang lain.
Persoalan kesembilan: Platform
Apa platform paling bagus menulis online?
Ternyata bukan di Blog pribadi. Namun…
Menulislah di tempat yang sudah banyak pembacanya: Twitter, Quora, Medium, atau Typeshare.
Saya membuat tulisan ini dengan Typeshare.
Persoalan kesepuluh: Tak punya waktu.
Ini bukan hanya masalah ketika nulis. Namun, di semua hal dalam hidup.
Kita harus membuat atau mengalokasikan waktu. Bukan menemukan waktu.
Cari waktu yang paling produktif dalam hari-hari kita dan paling sedikit gangguan.
Adakah 10 persoalan tersebut yang sering teman-teman hadapi?
Tenang, kamu tidak sendiri, saya juga mengalaminya.
Terima kasih.
Read this post and more on my Typeshare Social Blog