Jangan Mulai Menulis dari Blog

Sridewanto Pinuji
3 min readAug 2, 2022

--

Jangan mulai Menulis dari Blog!

Apakah kamu sedang berpikir untuk memulai karier menulis di internet?

Kalau iya, maka jangan mulai dari Blog!

Tips ini berkebalikan dengan saran yang akan saya berikan bertahun-tahun lalu.

Saat itu, saya akan menyarankan setiap orang untuk membuat Blog.

Dan inilah alasannya:

Di tren dunia digital yang ada saat ini, memulai dengan Blog adalah sebuah langkah yang kurang bijaksana.

Alasannya adalah karena ada satu kekurangan dari Blog, yaitu tidak adanya fasilitas distribusi konten kepada pembaca.

==

I got this important knowledge regarding blog as not your main platform to be succeed in the game of #writing online from @NicolasCole77 and @dickiebush.

Thank you for sending daily tips of writing through your newsletter.

==

Blog adalah sebuah situs, pertanyaannya: bagaimana orang akan menemukan Blog yang kamu bikin?

Mungkin kamu akan:

- Cerita tentang itu di media sosial

- Kirim email tentang blog ke teman dan keluarga

- Buat sesuatu di tempat lain dan ajak pembacanya untuk berkunjung ke blog

Berikut ini sebuah ilustrasi, betapa sulitnya mengajak orang untuk datang berkunjung ke Blog dan membaca berbagai artikel di sana.

Bayangkan kamu berada di pusat kota yang penuh dengan restoran, pusat perbelanjaan, hingga kios kecil

Kemudian kamu muncul dan buat pengumuman, “HAI, AYO KE RUMAHKU, AKU BIKIN PESTA!”

Bayangkan reaksi orang-orang di kota tersebut?

Maukah mereka datang ke rumahmu?

Dari situ, disarankan ketika akan memulai #karier dengan #menulis di internet, maka awali dari menulis di platform sosial, seperti:

- Twitter

- Quora

- Medium

- LinkedIn

Pendek kata: Di platform yang sudah ada para pembacanya.

Ketika #menulis di platform sosial, maka kamu telah menghilangkan satu hambatan utama ketika memulai dari Blog, yaitu: MENEMUKAN PEMBACA.

Bahkan, cara kerja dari platform tersebut adalah didesain untuk menampilkan #konten ke sebanyak mungkin orang yang mungkin akan tertarik dengan apa yang kamu sampaikan.

Bagaimana kalau Followers-mu masih sedikit?

Kebanyakan platform tersebut tidak memerhatikan followers, tetapi seberapa tertarik orang dengan konten yang kita buat.

Misalnya, ketika saya berbagi mengenai ‘Tips Menulis Digital’, maka algoritma akan menawarkan konten itu ke orang yang mungkin akan tertarik membacanya.

Kemudian, ketika pembaca mulai tertarik dan tercipta hubungan (engagement), mereka akan memberikan ‘Like’, ‘Comment’, ‘Share’, dll.

Semakin banyak dan sering ini terjadi, maka algoritma akan menganggap konten kita disukai dan ditawarkan ke lebih banyak pembaca lainnya.

Inilah sebabnya kenapa seseorang dengan followers yang sedikit, tetapi kontennya bisa dilihat oleh ribuan orang.

Algoritma melihat bahwa orang-orang menyukai konten tertentu dan menawarkannya ke lebih banyak orang.

Di Blog, situasi seperti itu tidak terjadi.

==

Kamu pun berpikir, “Tapi aku perlu satu tempat untuk menyimpan semua karyaku.”

Kalau itu terjadi, Dickie dan Cole menyarankan penggunaan ‘Social Blog’.

Social Blog ini kurang lebih sama dengan blog.

Di sana kita bisa menyimpan berbagai karya.

Namun, kita juga dapat mendistribusikan karya tersebut ke berbagai platform media sosial.

Salah satu platform yang bisa digunakan adalah Typeshare (typeshare.co).

Di sini, kamu bisa melakukan kustomisasi seperti blog konvensional.

Pada saat yg sama, kamu dapat mempublikasikan konten tsb di berbagai platform yang populer.

Hei, saya membuat tulisan di LinkedIn ini pun menggunakan fasilitas yang ada di Typeshare, lho!

Selain itu, ada pula tools untuk menulis essay. Jadi semacam blog yang biasa kamu kenal.

Read this post and more on my Typeshare Social Blog

--

--

No responses yet